Akhi wa ukhti, uhibbukkum fillah, aku mencintai kalian karena Allah.
Sungguh, terasa indah hari-hariku bersama kalian, aku merasakan mendapatkan “keluarga “ baru di sini, keluarga itu bernama tarbawi. Keluarga “baruku” ini sungguh keluarga yang sangat harmonis, sering sekali keluarga baruku ini membuatku menangis, bukan menangis karena saling membenci. Tetapi menangis karena slaing mencintai, bukan menangis karena marah, atau karena sakit hati, tetapi ia membuatku menangis karena kesetiaan saudara-saudara “ baruku”.
Sungguh belum pernah aku merasakan keluarga seperti ini, meskipun di keluarga sendiri. Sungguh keluarga baruku ini membuat hatiku tenang, tentram. Tiada kata dusta terlontar, apalagi kata jorok, atau kata-kata yang tidak sedap, sungguh aku selalu mendambakan saat bersua dengan saudara-saudaraku. Bahkan dalam doaku aku selalu berdoa agar “keluarga”ku ini jangan cepat berlalu, aku seringkali berdoa agar kita semua tetap di sini, di jalan yang kita pilih bersama ini sampai kapanpun.
Suatu hari, aku merasa kecewa setelah berapa lama aku memasuki masa kuliah, tiada ketenrama, tiada sesuatu yang baru yang ku dapat. Setelah beberapa waktu berlalu, aku bertemu dengan sebuah keluarga “baru” yang menurutku sungguh mengasyikkan, aku pun mencoba untuk bisa menjadi anggota keluarga tersebut. Setelah aku terdaftar sebagai anggota keluarga baru tersebut, aku merasakan aku mendapatkan (meskipun tidak semua) apa yang aku inginkan. Salah satunya yang aku dapatkan adalah CINTA, cinta yang belum pernah aku dapatkan, cinta yang dalam arti sebenarnya.
Sungguh sering sekali aku menangis karena CINTA yang telah aku dapatkan di keluarga baruku ini, menangis karena aku sangat sayang kepada saudara-saudaraku, saat menulis surat cinta ini, aku juga menangis, saat pertama aku masuk ke keluarga ini, aku juga menangis bahagia.
Buat saudara-saudaraku, saudaraku yang selalu memberiku semangat, merskipun waktu yang kita lalui singkat, aku mohon maaf atas kesalahan ucap, hari-hari yang kita lalui bersama sungguh terasa indah, mungkin hanya orang-orang tertentu saja yang bisa merasakan keindahannya, yaitu kita.
Meskipun kita di keluarga ini, serba kekurangan, tapi kita selalu tersenyum bahagia, pahit manis kota lalui bersama, duka dan derita tanggungan bersama. Sungguh banyak pelajaran yang aku dapatkan di sini. Ingin rasanya untuk selalu bersamamu.
Dalam pergaulan kita sehari-hari, tidak luput dari salah dan khilaf yang aku perbuat, yang menyakiti perasaan saudara-saudaraku, aku mohon maaf yang setulus-tulusnya, aku takut kesalahan yang aku perbuat akan merenggangkan persaudaraan kita. Kalian jang khawatir, semua kesalahan yang pernah kalian perbuat terhadapku, sudah aku maafkan, bahkan sebelum kalian perbuat aku sudah menyediakan diri untuk memaafkannya, karena aku sangat saying kepada kalian, saudara-saudaraku…
Sekian dari ku untuk saudara-saudaraku, akhir kata, tiada cinta seindah cinta dalam ukhuwah….
Wassalamualaikum wrwb
Ruang Baca, FKIP Untan, 09:13 WIB, 5 January 2012
Saudaramu yang mencintaimu
(----------------------------------------)
ana uhibbukum fillah juga....
BalasHapus