Stsssst….semakin lama kudapati sinar rembulan semakin temaram.Kelap-kelip bintang juga mulai memudar.Perlahan ufuk timur merangkak mengapung lembut dipermukaan.Tanda-tanda serah terima tugas antara malam dan siang sebentar lagi akan datang.Sungguh drama pergantian hari yang menyejukkan hati.Sungguh pemandangan yang langka telah terbentang dihadapanku.
Tepat ditengah decak kekaguman ku semakin meninggi atas dahsyatnya semesta sunyi yang kunikmati peraduannya. Peserta X-MEN yang kutunggu tiba dilokasi. Kucukupkan tarian-tarian tanganku di tuts Si Biroe untuk menunaikan amanahku,mengajak peserta X-MEN untuk merenung, mentafakuri indahnya semesta dimalam hari dan mengingat mati yang akan memutus kelezatan kehidupan dimuka bumi. Kuajak adik-adik yang selalu kubanggakan ini membuka mushafnya,menelusuri lembaran ayat yang menghentak hati dan menyentuh nurani agar memparipurnakan kehambaan pada Al Khaliq.Pertama kuajak mereka,mensearching surah Al ‘Araf 179.
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.
Sungguh sebuah ayat yang sarat renungan sekaligus mampu mendirikan bulu roman.Terhanyut diri ini dalam pusaran air kesadran yang perlahan menghapus noda-noda kesombongan yang bertahta di hati.Sering kita tak gunakan nikmat mata sebagaimana sharusnya dia dicipta.Tak digunakan untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allah yang tersebar dimuka bumi. Malah mata ini pernah kita gunakan untuk melihat sesuatu yang dimurkai.Seringkali hati kita yang telah disinari hidayah tak kita pupuk dan sirami dengan amal yang sungguh-sungguh berlapiskan keikhlasan. Hati yang pada awalnya bersih,tembus disinari dengan cahaya petunjuk.Perlahan dan pasti mulai menyembulkan titik-titik hitam lantaran dosa yang dilakukan.Titik-titik hitam itu kemudian semakin menyebar,membangun rumah megah dihati.Lama-kelamaan paripurnalah hati itu menghitam.Setelah itu cahaya mentari nasehat tak akan punya kesanggupan lagi untuk menembusnya.Hati itu kini menyenangi aktivitas pemuas nafsu,tak lagi dugunakan untuk memahami ayat-ayat Allah.
Kita juga miliki telinga yang buat kita mampu mendengar lantunan ayat suci,merdunya suara Adzan tangisan bayi,music-musik kehidupan dan nasehat-nasehat yang membakar semangat.Namun sering kita gunakan asset berharga ini untuk mendengarkan dongengan-dongengan ghibah,cacaian-cacian fitnah dan celotehan keji layaknya pemakan bangkai.Jarang sekali kita gunakan telinga untuk mendengarkan lantunan ayat-ayat Allah.Juga jarang kita arahakan corong telinga pada nasehat-nasehat tulus dari suadara seperjalanan.Dari senior-senior yang mendambakan perjuangannya diteruskan.Dari ustadz-ustadz yang tulus berbagi ilmu.Jarang juga kita gunakan telinga ini untuk mendengarkan keluh-kesah dari teman seperjuangan.Dari adik-adik binaan.Dari Qiyadhah atau jundi-jundi sebidang.Atau dari teman yang berlainan amanah namun sevisi dalam melangkah.Sering kita tak sabar mendengarkan curhat mereka.Padahal itulah yang mungkin mereka inginkan selama ini.Corong telinga yang mau bersabar mendengarkan kisah mereka.Corong telinga tempat mereka mengeluarkan beban yang memenuhi relung hati.Kita juga memiliki mulut,tapi jarang sekali mulut ini mengatakan kata-kata sejuk yang menentramkan hati.Mengucapkan embun-embun nasehat yang menetes dikalbu yang sedang gersang,hati yang kekurangan siraman taujih.Jarang sekali kita gunakan mulut ini untuk sekedar mengirimkan alunan doa kepada sahabat tercinta tditempat sunyi.Kita bahkan jarang menggunakan mulut ini untuk secara tegas dalam menyuarakan kebenaran.
Selanjutnya aku mengajak peserta X-MEN untuk membuka mushaf dan hatinya untuk mentadaburi Surah Al Hasyr:18.
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
(Q.S.Al Hasyr:18)
Ayat diatas mengajarkan kepada kita untuk senantiasa menjadikan takwa sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan. Sebagai muslim kita dituntut mempersiapkan bekal untuk kehidupan selanjutnya. Kehadiran kita didunia ini ibarat seorang musafir yang sedang melakukan perjalanan menuju sebuah tempat. Semakin banyak bekal yang kita bawa,semakin makmurlah kehidupan kita dinegeri yang kita tuju.Begitu juga dalam perjalanan kita keakhirat,semakin banyak bekal amal yang merupakan implementasi dari ketakwaan,semakin mudah jalan kita menuju surge Allah.Negeri impian yang senantiasa terngiang-ngiang dalam relung pikiran kita.Negeri yang kita rindukan,tempatnya merasakan kelezatan-kelezatan tiada bandingan.Tempat istirahat abadi yang tiada lagi ujian,cobaan dan masalah setelah memasukinya.Sungguh kita semua pernahh bermimpi bersama untuk bereuni disurga.Bertetangga di surga. Berbagi cerita tentan lelah-lelah kita selama di dunia.
Semoga acara X-MEN menyemangati peserta dan panitianya untuk semakin sering mentadaburi indahnya ciptaan Allah. Semakin sering menghadirkan suasana hati yang dipenuhi rasa syukur. Semakin mantap mempersiapkan amal terbaik untuk kehidupan abadi.
0 comments:
Posting Komentar