Home » » KIAT KIAT MEMBERSIHKAN HATI

KIAT KIAT MEMBERSIHKAN HATI


Menurut Prof. Dr. M. Amin Syakur, MA, hati secara jasmaniyah berarti segumpal darah atau daging bulat pancang berada didada kiri atas. Hati dalam pengertian ini adalah jantung, ia adalah lambang hidupnya manusia. Sedangkan secara ruhaniah hati merupakan hakikat manusia yang halus, yang mengetahui dan mengenal yang merasa secara mendalam, maka dialah yang diberi peringatan.
Hati juga merupakan alat untuk   merasakan ketenangan, ketentraman dan kebahagiaan, maka sudah selayaknya untuk kita senantiasa menjaga kesuciannya. Demi mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan yang hakiki.
Sabda Rasulullah SAW :
“Ketahuilah sungguh pada anggota tubuh terdapat segumpal daging yang apabilabaik daging tersebut maka akan baik pula seluruh tubuh. Dan apabila buruk maka akan buruk pula seluruh tubuh, ketahuilah ia adalah hati”(HR. Bukhari dan Muslim)
Macam-macam kondisi hati



Imam Al Ghazali membagi hati ini menjadi 3 keadaan.
1.  Hati yang sehat
Hati yang sehat adalah hatinya orang-orang yang beriman dan senantiasa beramal sholeh. Hati yang selalu terfokuskan pada makna dari Adz-Dzariyat ayat 56 yang artinya :
“tidak diciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada Allah.”
Manusia dengan hati yang sehat maka akan selalu berikhtiar. Berikhtiar untuk selalu bisa berbuat yang terbaik bagi Allah. Selain itu orang yang hatinya sehat akan selalu berikhtiar agar dapat selalu bermanfaat bagi orang lain. Sungguh sangat berbahagialah orang-orang yang hatinya sehat, karena mereka akan dapat merasakan betapa manisnya iman 
2.  Hati Yang Sakit
Hati yang sakit adalah hatinya orang yang paling merugi, semoga kita semua tidak termasuk dalam golongan orang-orang yang hatinya sakit, terutama saya sendiri sebagai makhluk yang sangat dhoif. Hati yang sakit adalah hatinya orang-orang yang munafik. Seperti yang sudah difirmankan Allah dalam Surat An-Nisa ayat 142 yang artinya :
“Sesungguhnya orang-orang munafiq ingin menipu Allah, padahal Allah lah yang telah menipu mereka, jika mereka mengerjakan shalat mereka mengerjakannya dengan rasa malas. Mereka bermaksud riya’ (dengan shalatnya) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut nama Allah kecuali sedikit saja.”

Orang munafik itu jika ditanya apakah dia beriman maka dia akan menjawab bahwa dia telah beriman. Namun jika bertemu dengan teman lamanya maka orang tersebut akan kembali lagi kepada perilakunya yang lama.
Perhatikanlah paragraf diatas. Saya sendiri sampai takut sendiri menuliskannya. Sering kita ketika berada di suatu komunitas pengajian atau organisasi keagamaan maka kita akan bertingkah sangat alim, namun ketika kita bersama dengan orang-orang yang bukan dari komunitas agama tersebut, maka perilaku kita pun tidak sealim ketika berada di komunitas keagamaan tadi. Naudzubillah summa naudzubillah. Semoga kita semua dapat diberi Allah pertolongan dan perlindungan dari bahaya sifat munafik ini.
Orang munafik adalah orang yang hatinya sakit. Orang yang hatinya sakit itu membenci kebenaran yang datang dari Allah dan disampaikan oleh RasulNya. Mereka lebih memilih lagi menerima kebenaran fana yang disajikan dunia yang jelas tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kebenaran akhirat.
Hati Yang Mati
Hati yang sudah mati adalah hatinya arang kafir. Sperti yang sudah dijelaskan Allah dalam firmannya Al-Baqoroh ayat 6 – 7 yang artinya :
(6) “Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman”
(7) “Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat”               
Begitulah gambaran orang-orang yang hatinya sudah mati hatinya. Mereka akan selalu menolak kebenaran walaupun itu sudah sangat jelas adanya. Begitulah jika Allah sudah mengunci rapat-rapat hati, pendengaran dan pengelihatan mereka. Dan untuk mereka Allah sudah menyiapkan siksaan yang berat
Guna mendidik hati dan menjadikannya bersih, beberapa kiat perlu dilakukan antara lain :
1.     Bertaubat, setiap orang muslim harus melakukan taubat atau menyesali kesalahan dan kekhilafan yang telah dilakukan, taubat adalah modal dasar dan manfaatnya juga untuk mereka yang melakukannya.
2.     Qona’ah yakni rela menerima pemberian yang telah Allah anugerahkan meskipun pemberian itu sedikit. Dia tidak pernah rakus dan tamak apalagi menghalalkan segala cara untuk memperoleh kesenangan duniawi.
3.     Zuhud ad Dunya, yaitu menentang keinginan dan kesenangan, maka zuhud adalah berpaling dari cinta dunia menuju cinta Allah. Bukan berarti menghilangkan dunia dalam kehidupan kita, karena perlu kita sadari bahwa diri kita terdiri dari unsur jasmani yang membutuhkan sesuatu untuk mempertahankan hidup, seperti makan, tempat tinggal kendaraan dan sebagainya.jangan sampai kita penuhi hati kita dengan cinta terhadap dunia ini. Apabila sudah cinta buta terhadap dunia maka dapat dipastikan orang tersebut akan takut menghadapi kematian
4.     Agar senantiasa belajar ilmu agama, demi meningkatkan kualitas keimanan dan ketqwaan.bahkan apabila Allah menghendaki kebaikan kepada seseorang maka Allah akan pahamkan ia terhadap persoalan-persoalan agamanya.
5.     Memilihara sunnah-sunnah nabi, baik dalam perbuatan, ucapan, ketetapan atau sifat dan budi pekerti beliau.
6.     Tawakkal yaitu menyandarkan hati dan segala urusan hidup ini hanya kepada Allah Robb yang maha mewakili.
7.     Ikhlas yaitu memurnikan amal ibadah semata-mata untuk Allah. Ikhlas merupakan dasar pensucian hati dan sebagai pusat seluruh ibadah. Syarat diterimanya amal ibadah kita. Yang harus dihindarkan agar keikhlasan bisa tercapai adalah riya, sum’ah, ujub (bangga diri), takkabur (sombong) dll.

Itulah diantara amalan yang patut untuk diperhatikan oleh setiap pribadi muslim agar hatinya senantiasa sehat dan selamat sehingga dapat menempuh perjalanan hidupnya dengan baik dan benar,. Wallahu ta’alam.

1 comments:

Kalender Hijriah

 
Copyright © 2013. LDSI At-tarbawi - All Rights Reserved
Published by LDSI At-tarbawi
Proudly powered by Blogger