Assalamualaikum
Warohmatullahi Wabarokatuh ya akhi wa ukhti? Khaifaa khaluuk? Semoga selalu
dalam lindungan Allah ya. Aamiin. Wah wah, sudah cukup lama ya kita tidak
bersua, bersapa, juga berjumpa. Kini, tiba saatnya kita untuk bersama-sama
bercengkerama tentang cerita istimewa Tarbawi Ceria. Sahabat Tarbawi yang
dicintai karena Allah, di tahun baru ini J-Pret (Jurnal Perjalanan Tarbawi)
hadir membawa cerita terbaru yang tentunya seru. Namun, seperti biasa J-Pret
akan menyuguhkan sebuah pantun untuk sahabat nan santun.
Jalan-jalan ke
rumah Pak Kadir,
Tidak lupa
membawa daun salam,
Sahabat, kini
J-Pret kembali hadir,
Dengan
mendatangkan berita Salam.
Salam-salam
hai saudara, semoga Allah merahmati, salam-salam hai saudara, semoga hidup jadi
bahagia. Loh loh, kok jadi nyanyi ya? he. Nah, masih ada hubungannya dengan
salam, Tarbawi baru saja melaksanakan
sebuah perjalanan indah, apalagi kalau bukan Salam (Madrasah Alam). Apa itu
madrasah alam, apa temannya madrasah ibtidayah, atau sepupunya madrasah aliyah?
he, bukan, bukan itu. Ya, ya, bisa jadi. Walah, pembahasannya jadi lari ke
mana-mana ya sahabat. Salam adalah satu di antara agenda unggulan Tarbawi yang
rutin diadakan sekali setahun. Kali ini Salam diadakan di Bengkayang, Pantai
Kura-kura dari tanggal 27-29 Desember 2013. Insya Allah jika Allah mengizinkan, tahun 2014
Salam akan menambah jam terbangnya menjadi dua kali dalam setahun. Aamiin. Ya,
mungkin masih ada yang belum tahu bagaimana kegiatan Salam itu? Sesuai namanya,
Salam mengajarkan kita mengenal Allah lebih dekat lewat alam. Jadi, kita
bersekolah bersama alam untuk menjalin
ukhuwah dan mensyukuri ciptaan Allah tentunya.
Dan..
ini dia.. si jali-jali. Lagi-lagi bernyanyi, he. Tepat pada hari Jumat, 27 Desember
2013 Salam dimulai. Saat matahari mulai menampakkan diri, para peserta juga tak
mau kalah dengan memperlihatkan batang hidungnya. Satu demi satu dari mereka mulai
berdatangan mengisi lahan kosong yang ada di depan FKIP Untan. Sementara, para
panitia sudah hadir lebih dulu untuk mengikuti pengarahan antarpanitia dan
membereskan barang-barang yang akan dibawa.
Namun, tidak semua bisa ikut ke tempat tujuan. Mereka hanya mengantar
sampai ambang pintu keberangkatan. Sebut saja saudara kita yang satu ini,
Ukhtina Desy Ayu Wulandari, mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi. Ini sudah kali
keduanya ia mengantarkan kami setelah sebelumnya pada saat tahun lalu juga
melakukan hal yang sama, he. Semoga tahun selanjutnya, ukhtina bisa mengikuti
Salam ya. Aamiin. Setelah menunggu sekian lama, akhirnya semua peserta telah
memenuhi barisan pertahanan pejuang Allah. Mereka datang dengan semangat yang
membara-membara tuk mencari Ridho Allah semata, bukan Ridho Rhoma, he. Pasukan sopir
Bus (utusan Allah) juga telah siap menjemput
bala tentara Allah. Sebelum pergi, para peserta diarahkan terlebih dahulu untuk melaksanakan shalat
dhuha sembari berdoa. Setelah itu, mereka langsung mengikuti upacara pembukaan
Salam. Pak Ahmadi yang hadir sebagai
perwakilan dari pihak Birokrat memimpin langsung upacara ini. Semuanya sudah dilakukan, jadi tunggu
apalagi? Yuk, mari kita pergi. Para
peserta dan panitia pun langsung memasuki bus yang telah ditentukan. Jarum jam telah menunjukkan pukul 8.00
WIB, perjalananpun siap dimulai. Pak
Sopir pun mulai menunjukkan keahliannya dalam mengemudikan bus kesayangannya.
Sepanjang
perjalanan, tak henti-hentinya alunan dzikir dihatur, pertanda rasa syukur
kepada Sang Pencipta Alam Jagat Raya akan ciptaannya yang begitu luar biasa. Di
tengah perjalanan, kami serombongan singgah tuk rehat sejenak dan mengisi
kampung tengah di sebuah tempat makan. Alhamdulillah, setelah menempuh
perjalanan yang cukup panjang, mendaki gunung, lewati lembah, he itu kan lirik
lagunya Ninja Hatori. Sekitar pukul
13.00 WIB, rombongan peserta dan panitia Salam akhirnya sampai di tempat
tujuan. Kami pun langsung mengemaskan barang-barang yang dibawa. Ternyata, camp kami masih jauh dari pandangan
mata. Itu berarti, kami harus kembali berjalan kaki lagi tuk sampai ke sana.
Perjalanan yang kami lalui tidak dekat sehingga barang-barang yang berat harus
diangkut menggunakan motor darat.
Sesampainya di camp, panitia langsung
mengemaskan ruangan-ruangan yang akan digunakan, mulai dari kamar hingga tak
tertinggal pula dapur. Tim Konsumsi tampaknya sudah siap bertempur di dapur,
he. Di lapangan, peserta diarahkan Sang PM untuk melaksanakan shalat Jamak
Qashar. Seusai shalat, peserta diarahkan untuk makan siang. Sebelumnya, peserta
sudah membawa bekal masing-masing dari rumah, jadi mereka memakan bekal yang
dibawanya. Sementara itu, panitia juga menyusul shalat dan makan bersama. Acara
kembali dilanjutkan dengan upacara pembukaan, pembacaan Tatib, kontrak belajar,
dan peringatan amal yaumi.
Peserta
belum sempat istirahat karena acara begitu padat. Usai diingatkan tentang amal
yaumi yang harus mereka penuhi, kini saatnya penyampaian taujih. Peserta
terlihat begitu serius mendengarkan taujih yang disampaikan pemateri. Tim HPDD siap
memotret setiap jalannya acara. Setelah taujih, peserta diberikan materi
tentang konsep diri. Materi ini mengajari mereka untuk lebih mengenal dirinya
sendiri. Acara kembali berlanjut dengan Games. Para peserta, baik dari
rombongan akhwat maupun ikhwan tampak riang gembira mengikuti permainan yang
disuguhkan. Setelah cukup lama beraktivitas, para peserta dipersilakan untuk
MCK (Mandi Cuci Kakus) di tempat yang telah disediakan. Kemudian, mereka diberi
kesempatan untuk beristirahat. Matahari telah menenggelamkan dirinya. Itu
berarti, waktu Maghrib telah tiba. Para peserta dan panitia melaksanakan shalat
maghrib dan isya secara bergantian. Tak ketinggalan,
al mat-surat dan tilawah juga tak henti-hentinya dilantunkan. Dan.. ini dia,
agenda yang ditunggu-tunggu, he apalagi kalau bukan makan malam. Peserta dan
panitia dipersilakan untuk makan malam. Peserta terlebih dahulu menyantap
makanan yang telah dimasak koki-koki Tarbawi, he. Baru dilanjutkan dengan
panitia yang makan setelah piring peserta dicuci. Harap maklum, karena
persediaan alat makannya terbatas, he. Subhanallah, lauk sayur timun, sambal
kacang, dan kerupuk telah berhasil menghipnotis
kampung tengah setiap insan, he.
Seusai makan malam, agenda masih berlanjut dengan perkenalan panitia dan
hiburan. Peserta tampak antusias mengikuti agenda yang satu ini. Selanjutnya
peserta berkenalan dengan danpok-danpok yang telah ditentukan. Usai sudah
agenda pada hari pertama. Kini, saatnya peserta untuk tidur dan mimpi indah. Di
saat peserta tidur, panitia masih harus membuka matanya lebar-lebar untuk
mengikuti pengarahan hari esok.
Jarum
jam telah menunjukkan pukul 02.30. Peserta dibangungkan untuk melaksanakan QL
(Qiyamul Lail). Ini adalah satu di antara amal yaumi yang harus dipenuhi. Amal
yaumi ini berguna untuk membiasakan diri para peserta agar rajin beribadah,
baik di kala duka apalagi suka. Tentunya tidak hanya peserta yang melaksanakan
QL, para panitia juga melakukan hal yang sama. Setelah QL, mereka melaksanakan
shalat subuh yang diikuti dengan tilawah dan al-matsurat. Sang Fajar kembali
hadir menyinari bumi menandakan telah datangnya pagi. Untuk mengisi energi,
para peserta dan panitia dipersilakan sarapan. Bubur kacang hijau buatan anak
konsumsi menjadi tamu pertama yang
datang ke kampung tengah, he.
Perjalanan
Hiking siap dimulai. Para peserta dan juga panitia mulai berangkat mendaki
bukit yang jaraknya tak dekat. Saat mendaki, begitu banyak halang rintang
menghadang. Mulai dari jejalanan terjal, hingga tenaga yang sempat tak kuat
melawan medan pertempuran. Walau begitu, Allah tetap setia mendampingi hingga
Alhamdulillah, akhirnya sampai ke tempat tertinggi. Rasanya awan ada di depan
mata, kita lebih tinggi dari pepohonan yang ada. Subhanallah, indahnya
ciptaanMu Ya Allah. Para peserta diinstruksikan untuk beristirahat dan
merenungi keindahan yang ada. Kemudian, acara dilanjutkan dengan penyampaian
taujih tentang ukhuwah. Peserta mendengarkan taujih dengan saksama. Mereka juga
saling sharing satu sama lainnya. Tak lupa, para peserta dan panitia
berfoto-foto ria sebagai kenangan bersama.
Setelah
menjalankan berbagai aktivitas, para peserta kembali ke peristirahatan
sementaranya. Dini harinya, peserta kembali dibangunkan panitia. Kali ini,
tidak hanya untuk melaksanakan tahajud berjamaah, tapi lebih dari itu. Ialah
jurit malam, sebuah perjalanan simulasi menuju alam akhirat. Banyak peserta
yang tak sanggup menahan air mata pada saat agenda ini. Mereka menjadi seorang
mayat, ditanyai di alam barzah, melewati jembatan sirotul mustaqim, hingga
merasakan yang namanya neraka dan surga. Ini semua masih belum seberapa dengan
akhirat sesungguhnya. Inti dari jurit malam ini adalah mengajarkan peserta
untuk mengingat kematian dan senantiasa memperbaiki dirinya. Acara berakhir
hingga subuh hari.
Pagi
harinya, peserta kembali disuguhkan dengan makanan bergizi. Kolak ubi kacang
hijau dan wedang jahe siap menemani sarapan peserta dan panitia. Salut melihat
pengorbanan tim komsumsi, terutama kepada PJnya, Ukhtina Rafika yang rela siang
malam memasak untuk peserta dan panitia. Bahkan, pada saat dini hari, ia hanya
bekerja seorang diri setelah rekan-rekan kerjanya tak sanggup lagi menahan
kantuk yang dirasa. Sekali lagi, salut buat Rafika. Mungkin, jika dalam
pertandingan sepakbola ada yang namanya The
Man Of The Match, maka tak ada salahnya pula jika dalam Salam ini ada yang
namanya The Woment Of The Event, dan
orang yang pantas menerima gelar itu adalah Rafika, juru kunci tim konsumsi.
Walah walah, kenapa jadi panjang lebar bahas konsumsi ya?he.
Seusai
sarapan, peserta dan panitia mempersiapkan diri untuk membersihkan diri, lalu
dhuha, dan berkemas-kemas untuk pulang. Sebelum pulang, panitia memuhasabah
diri sembari mengintrospeksi diri. Muhasabah ini sendiri dipimpin langsung oleh
Kak Imas, alumni Tarbawi. Sungguh, sebuah kebahagiaan tersendiri bagi kami kala
melihat para alumni yang bersedia berpartisipasi dan juga ikut berkontribusi,
terutama di bidang konsumsi kegiatan Salam ini. Para koki pun mulai menyiapkan
makan siang yang dibekali untuk perjalanan pulang. Dengan lauk mi goreng,
telur, dan tak ketinggalan pula sambal kacang, rasanya akan mengisi kekosongan
pada perut penumpang bus nantinya, he. Hari semakin siang, bumi semakin terang.
Sebelum berangkat, kami menunaikan shalat jamak qashar. Subhanallah, tiga hari
yang kami lalui terasa begitu cepat sekali. Bus yang akan kami tumpangi telah
datang menjemput kami. Kami pun langsung bergegas menuju tempat pemberhentian
bus. Sesampainya di bus, hampir semua di antara kami langsung tertidur pulas
seakan ada dendam tidur yang ingin dibalas, he. Waktu tak terasa, akhirnya kami
sampai di tempat tujuan, bumi khatulistiwa tercinta dengan selamat sentosa.
Sahabat
J-Pret, usai sudah kali ini J-Pret melaporkan. Segenap tim J-Pret meminta maaf kepada
pembaca setia J-Pret karena tidak semua agenda dapat kami laporkan dengan
rinci, hanya sebatas gambaran umum. Bagaimana tidak? Jika kita turuti, seribu
halaman pun rasanya masih belum sanggup melengkapi isi cerita Salam ini, he
hiperbola sekali. Terima kasih juga tak lupa kami ucapkan kepada pambaca setia
J-Pret, khususnya sahabat Tarbawi Ceria. Semoga di tahun 2014 ini, J-Pret bisa
semakin menginspirasi dan memotivasi antum di manapun berada. Seperti biasa,
jika pada awal J-Pret telah diawali pantun, maka izinkan J-Pret diakhiri juga
dengan pantun.
Pergi ke pasar
membeli ikan,
Ikan yang
dibeli, ikan yang matang,
Sekian dulu
J-Pret melaporkan,
Sampai berjumpa
di J-Pret yang akan datang.